Kala aku menyusuri waktu, tubuhku terpku sejenak
Teringat ada hasrat yang belum kuluapkan
Membelai perlahan lengkungan senyum bulan sabit
Menyalakan lagi lilin-lilin kecil
Lalu bersuara, berbisik dalam haru
Mendekap erat siang dan malam dengen jari jemari
Hujan begitu deras
Angin bertiup kencang pada porosnya
Awan terlalu malas untuk melindungi ku dari terik matahari
Namun belum sampailah aku pada hasrat diam dan duduk termenung
aku belum berbaring lemas bermalas-malasan
Aku terus berjanji pada waktu
Sebelum Ia berkata "waktunya pulang" aku terus berlari
Berlari pada tempatnya, agar sampai pada hasratku
Hasratku menuntunmu, pulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar